Kamis, 08 Oktober 2009

SEMALAM SAJA

Pertama kali bertemu, tak pernah terbayangkan akan melihatmu seperti saat ini. Aku tau, dengan tatapan dan lirikan matamu, rasa penasaran yang ada melanda dirimu. Mengalun terbawa waktu hingga beranjak senja ke peraduan. Pada malam bersama yang tak ingin kita akhiri. Pada fajar yang datang tak bisa kita hindari, dan pada petang menjelang yang selalu kita rindu.

Mencuri kesempatan setiap waktu, dengan sinyal kita sendiri yang tahu. Ingin pergi menjauh dari keramaian yang ada, tapi mencari keramaian dan keasyikan kita sendiri. Menikmati perjalanan di sepanjang jalan kota. Menyelusuri malam gemerlap oleh taburan cahaya bintang. Mengamati tingkah-polah manusia di ujung perempatan. Meresapi dinginnya malam membelai tubuh kita, merasakan hangatnya sentuhan saat berdekatan. Ingin rasanya menggenggam tangan dan menyusupi lenganmu, mencari kehangatan dan kerinduan dalam dekapan.

Pada malam yang beranjak larut diterpa semilir angin, saat tubuh ini merapat, ku lihat teduh bola matamu, ada binar kebahagiaan disana. Malam ini adalah malam kita, untuk dinikmati bersama. Karena saat esok menjelang, pedih kehilangan kekasih impian. Dalam angan sebelum ini begitu kita rindukan, disetiap kata manis rayuan, menghanyutkan terbawa mimpi dan membangkitkan khayalan hingga terbang ke bintang.

Di bawah cahaya rembulan, ku pandangi bayangan wajahmu. Seindah waktu yang kita miliki bersama, terukir sudah dalam ingatan, hingga enggan kita akhiri semua dalam semalam.

Tidak ada komentar: