Selasa, 31 Agustus 2010

RINDU SAMUDRA...

Mudah sekali hati ini berganti, dan mudah sekali hati ini terlarut pada perasaan-perasaan lain yang semu. Seolah tak mampu menggapai tepian panjang yang seharusnya mudah digapai, tapi terus menerus diri ini terombang-ambing di tengah samudra luas. Padahal udara menanti dan setia meniupkan hembusan angin ke arah yang selalu ingin ku tuju.
Begitu rapuhkan diri ini, saat samudra luas ini ingin sekali ku selami, untuk mencari karang-karang indah lainnya yang ingin ku jajahi. Aku rindu samudra itu, hamparan keindahan yang memang bukan milikku, dan tidak mungkin untuk ku miliki. Aku terhanyut, terkadang atas mau dan inginku. Bawa aku pergi wahai arus samudra. Tapi tempatku kembali akan selalu pada udara, dia tempatku bernafas, tempatku dibawa tak hanya untuk memandang samudra, tapi melihat pegunungan, tepian pantai, lereng dan bukit, tempat aku merasakan lembut belaianmu udara. Tempat kemana aku akan selalu kembali.
Udara, walaupun kau selalu setia, ijinkan aku sejenak merindu samudra dan masuk ke dalamnya, walau hanya satu kali saja.