Senin, 11 Agustus 2008

Gara-gara Buah Tangan

Hari minggu kemaren, sampai rumah dari perjalanan santai sejenak di akhir minggu tapi ribed (red:ribet) banget, karena menjelang puasa seperti biasa siap2 merencanakan apa yang hendak dibawa pulang sebagai BUAH TANGAN dari pulau Jawa (kenapa pulau Jawa?)

Menjawab pertanyaan kenapa pulau jawa, karena ada buah tangan dari Bandung dan buah tangan asal (asli) Madiun (kok bisa?)

Menjawab pertanyaan kenapa kok bisa karena kami baru saja pulang dari santai sejenak di kotanya Kartika Sari berada dan Mopi baru saja tiba dari ziarah makam kakek nenek di Ponorogo. Apa hubungannya ziarah makam dengan oleh-oleh dari Madiun?

Nah, itu dia tanyakan saja pada logika, he...5x

Sehubungan dengan itu jadilah kubawa buah tangan tersebut sebagian ke kantor, tapi beratnya itu lho minta ampun. Berangkat kantor di drop di pinggir jalan untuk menyambung taksi kemudian, sedapatnya...

Dapat taksi odong-odong yang rodo(red:rada) mengerikan. Serigala berselimut domba. Lambangnya KTI tapi cat mobilnya Koperasi Taksi (kalo tidak salah) yang warnanya Oranye Hijau. Gambar di ID Card yang tertera di dashboard seperti bapak kumis si penjual sate madura, tapi kok sang supir berperawakan lebih muda, kumis tipis dan bergelang rantai. Hi..... mirip codet (bukan peralatan dapur). Begitu ku naik, sang supir langsung mengunci seluruh pintu. Gak bisa santai, sepanjang jalan tangan berkeringat karena terlalu erat mendekap tas, tegang. Saat ditanya mau kemana, ya dijawab sekenanya saja, Gambir. Mendekati wilayah Gambir sang supir bertanya kembali, dimana? belok kiri, ambil kanan, ujung masuk ke kanan, berhenti di kanan. He...5x Akhirnya sampailah aku di kantor dengan selamat... puih, lega... dan buah tangan pun akhirnya sampai dengan selamat dan sukses dibagi-bagi...

Tidak ada komentar: