Kamis, 03 September 2009

JANGAN PERNAH MERASA

Tidak bisa membayangkan apa yang ada didalam pikiranmu saat ini, setelah apa yang telah kita lalui bersama.

Pada waktu ku titipkan raga ini, untuk kau hisap wangi semerbak, untuk kau kecup mahkota indahnya. Pada ruang yang kita buat sendiri, pada ambal nyaman dipangkuan, dan bersandar sejuk di bidangnya dadamu. Hingga wangi tubuhmu merusak pikiran dan akal sehatku. Meninggalkan bekas di hati ini. Bekas yang benar-benar mendalam, hingga dibuatnya aku rela denganmu. Rela aku didekapmu, rela aku dipelukmu, rela aku pergi bersama khayalanmu, hingga begitu aku pasrah dibuatnya.

Tapi apakah gerangan semua ini? Rasa ini begitu dalam, sudah jatuh aku begitu dalam, perasaan ini sungguh-sungguh teramat dalam. Namun, perasaan ini begitu indah, karena apa yang ku rasa begitu berbeda dengan dirimu, dan aku menemukan diriku pun berbeda. Entah apakah karena kamu yang dulu pernah ku cari? Pada penantian panjang yang tak bertepi...

Saat bersama terasa begitu berbeda. Terlebih saat bertemu, seperti telah lama dipisahkan. Melepaskan semua rasa yang terpendam, dengan perasaan membuncah. Seolah ruang dan waktu hanya milik kita berdua. Karena yang lain bisa menunggu...

Namun kini, entah apa yang ada dibenakmu, mengetahui aku begini. Inilah aku apa adanya, tanpa harus menghindari maupun mengelak, bahkan membantahnya... Inilah perasaanku apa adanya, walau sungguh kita tidak pernah tau bagaimana awalnya semua ini. Bahkan apakah bisa dengan akhir seperti yang kita inginkan...

Saat ini aku tak rela melepasmu, karena perasaan ini teramat indah...

Satu yang pasti, jangan pernah berubah sayangku. Tetaplah menjadi seperti kamu sebelumnya. Kamu apa adanya. Jangan pernah merasa bersalah, jangan pula disesali. Yakini bahwa suatu saat nanti akan ada waktunya. Yang ku inginkan adalah yang terbaik untukmu. Tapi jangan pernah pula kamu merasa benci padaku. Sungguh aku tak kan sanggup melihatmu membenciku. Jadi, jangan pernah kamu merasa melukainya

(cerita dodol & jayus :p)

Tidak ada komentar: