Senin, 20 Oktober 2008

Bonga-bonga Warna-warni Bau-bau

Inget waktu masih imut-imut dulu (emangnya sekarang apa?), masih bau kencur, ada dua anak manusia yang sobatan, Sobat deket banget. Yang cowok sebut aja namanya Achiel, yang cewek namanya Mimi. Mereka bersobatan sejak kelas 3 SMP. Sekolah mereka sama, di 1 kelas yang sama dan tempat duduknya berdekatan. Mereka bisa sobatan karena kedua anak ini sama-sama orang yang jail, hobby ngemil sama ngupil, dan bengil. yang pastinya usil banget.

Pernah kedua anak ini berkomplotan untuk ngusilin temennya yang duduk di depan si Achiel. Tas ransel kawannya di ikat dengan simpul mati ke senderan bangku sekolah. Al hasil, saat bel pulang berbunyi dan semuanya kabur pulang, kawannya ini sibuk banget melepas tasnya yang tersangkut di bangku. Ngga mungkin kan kalo bangkunya ikut dibawa pulang.

Saking seringnya nih anak terlihat berdua, yang ada rumor merebak bahwa mereka seperti seorang pasang kekasih. yang ada najis tralala deh kalo bagi mereka berdua yang tergolong masih imut itu untuk tau artinya pacaran.

Beranjak SMA, Achiel akhirnya pacaran dengan Fini, tapi tetap aja 1 sekolah dengan si Mimi. badungnya tetep jalan, tapi kalo lagi pacaran langsung si Achiel berubah jaim dan ajaib. Saat Achiel pacaran itulah si Mimi terkadang merasa kesepian. Biasanya les dan belajar bareng, kali ini Achiel ada kegiatan lain yang ngga mungkin si Mimi ikut, kalo ngga mau disangka obat nyamuk. Terkadang hal tersebut buat Mimi suka cemberut kalau dah lama ngga ketemu Achiel. Ada apa dengan Mimi? Apakah Mimi menaruh rasa suka ke Achiel? Ah... itu perasaan cemburu saja sebagai sobat, karena dulu hampir setiap hari mereka bareng selalu. Ke tempat les, pulang ke rumah, ke tempat band, sampai ke WC mereka bersama (ya ngga lah, pisah kali kalo di depan pintu WC, he...5x)

Suatu ketika Mimi minta di antar ke rumah, yang mana rumah Mimi lebih jauh dan berlawanan arah dengan rumah Achiel. Hari itu mendung, Mimi dah ingatkan Achiel agar bawa payung. Akhirnya saat mengantarkan pulang Mimi, si Achiel hanya nenteng payung lipat 1 biji (jangan ditanya ya bijinya ada berapa?). Kenapa harus bawa payung? karena Achiel mengantar Mimi pulang naik Angkot, duh... mesranya...

Saat baru naik angkot, kok ada yang aneh sama penciuman Mimi. Ada bau parfum yang menyengat, ya tapi sudahlah, siapa tau idungnya Mimi aja terlalu dekat dengan ketek, he...5x kayak apa tuh bentuknya? Jangan tanya deh ya.

Bener aja, ditengah perjalanan menuju rumah Mimi hujan. Saat turun angkot di pasar, langsung Achiel mengeluarkan payung andalan. Dari awal si Mimi sempat bingung, kok payungnya tumben bermotif bunga2 rame sekali??? Ya sudah lah... Pas payungnya dibuka, jrejeng... kenapa baunya harum banget begini, apalagi baunya khas parfum pria. Achiel hanya senyum-senyum aja saat ditanya kenapa payungnya bau banget kayak minyak nyong-nyong. Dia bilang,"Kemaren aku dipinjami payung sama Fini, katanya takut kalau aku kehujanan. Niatnya payung ini akan aku kembalikan, tapi berhubung aku butuh untuk antar kamu, ya aku pakai saja. Kenapa aku kasih parfum, he..he..he.. biar romantis..."

Alamak!!! Kenapa si Achiel jadi ajaib begini ya? biasanya dia aja dekil, kumel, anti pergi bawa tentengan, g mau ribet, tapi.... hari ini dia romantis amat, buat Mimi atau Fini ya? Jadi jijai pakai payung hujan-hujanan warna-warni bonga-bonga (he..5x) lewatin pasar tapi baunya itu lho parfum pria. Akhirnya Achiel sendiri deh yang bawa payung. Si Mimi jadi gak mau lagi diantar Achiel saat hujan-hujan pakai payung, mendingan hujan-hujanan seperti dulu biasanya, basah-basahan daripada pakai payung "Aneh"...

Sejak saat itu juga Achiel malu, g mau lagi bawa payung dan sok-sok romantis segala, payung di siram parfum, baunya itu lho... dari radius 1 KM juga dah nyegrak!!! Pantas aja tadi di angkot merebak bau nyong-nyong, untuknya penumpangnya g banyak. Dasar Achiel gokil...

Tidak ada komentar: