Senin, 22 Desember 2008

LELAH

Sudah berkali-kali ku coba untuk menolak tawaran untuk mengikuti apa kata orang. Yah, pastinya mereka merasa aku punya kapabilitas & kapasitas untuk ikut dengan hal-hal yang mereka anggap dapat mewakili keinginan mereka. Ah, ekspektasi mereka terlalu jauh mengenai diriku.. sebenarnya mereka memang benar-benar kurang mengenalku sebagai mana aku & keluargaku mengenalku. Ataukah selama ini aku terlalu pandai bermain sandiwara dengan semua karakter yang mewakili banyak lakon..
Tapi sekali aku menghayati peran itu, bisa-bisa akan sangat menguras energi dan tenagaku. Ku coba untuk total dan maksimal dapal memerankan lakon dalam panggung sandiwara, tapi setidaknya berikan aku ruang untuk berimprovisasi, mengaktualisasi diri & berkreasi seperti mimpi & bayang-bayang angan dalam benakku. Bahkan apa yang aku pikirkan mungkin lebih hebat daripada yang difikirkan oleh Sutradara & tokoh lainnya.
Lelah, jika aku terus menerus menuruti maunya mereka. Mereka hanya berfikir untuk mengarahkanku pada skrip yang dibuatnya dan setting yang dibangun untuk membuat orang lain terpesona melihatnya. Untuk apa aku melakukan jika hanya sekedar membuat orang lain terkesan? Aku tidak butuh pujian & tak butuh elu-eluan. Aku hanya ingin mencari karakter yang pas untuk diriku & berkembang menjadi orang yang ku mau, bukan dengan yang mereka inginkan.
Lelah, jika terus menerus menggunakan topeng lakon lainnya, sedangkan aku harus berperan sebagai lakon yang mereka minta. Bukan, itu bukan aku. Aku adalah kebebasan, seperti merpati yang terbang tinggi, bagai kumbang yang dapat hinggap di setiap bunga & mengambil nektar dari bunga terindah yang ku mau, seperti angin yang berhembus dari barat ke timur, dan laiknya air yang mengalir dari mata air hingga menuju samudra luas. Aku adalah kebebasan itu dan Aku adalah Aku.
Cukup, Aku sudah lelah, sangat lelah. Ku harap semua mengerti, cukup sampai disini. Aku ingin menjadi diriku sendiri. Dan dengarkan Aku, ku mohon... semua ini demi kebaikan kita semua...

Senin, 15 Desember 2008

Takdir

Sabtu kemaren dpt berita bahwa salah satu kawan sesama BPS (SR di Sby) meninggal dunia dalam usia yang masih sangat muda. Walaupun gw g kenal bgt sama dia, tp banyak pelajaran yg bisa dipetik dari peristiwa yg menimpa dirinya.. muda, penuh semangat, & dewasa. Namun ALLAH berkehendak lain mengenai jalan hidupnya.. diberi cobaan sakit semenjak 6 bulan yg lalu sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dikelilingi orang2 yg amat di cintainya. Diantara waktu sakitnya, semangat untuk sembuhlah yang membuat dia nampak begitu kuat & tegar menghadapi sakitnya agar sembuh kembali.. Tetap ceria walau diantara selang infus & berbotol2 obat untuk memerangi penyakit yang bercokol ditubuhnya. Bahkan sampai saat ini pun g ada yg tau persis penyakit apa yg akhirnya mengalahkan semangat hidupnya. Semua sudah takdir, ALLAH Maha Tahu. Yang pasti kehidupan bukan dalam genggaman manusia, bisa kapan saja & dimana saja kita meninggal. Hanya amalan jariyah, ilmu yang bermanfaat & anaknya sholeh yang mendoakan orangtuanya yang bisa menjadi bekal tiket kita menuju Syurga-Nya.. Semoga ALLAH selalu melindungi & meridhoi setiap langkah kita. Amin.

Minggu, 14 Desember 2008

Termehek-Mehek

Acara yang satu ini memang banyak ditunggu orang untuk dilihat, terlepas ada pandangan yang menganggap semua ini kisah nyata atau mengada-ada untuk meningkatkan rating acara pilihan & TV swasta. Pastinya acara ini bakal jadi bahan pembicaraan menarik untuk dibahas untuk semua kalangan. Seru!

Kenapa seru? Ceritanya begini…

Menunjukkan waktu jam 9 malam, bapak-bapak di lingkungan komplek pada ngumpul diluar seperti biasanya membahas hal-hal yang ngga penting banget untuk dibahas saat besok adalah hari kerja yang mana seharusnya jam segitu dah siap untuk istirahat (I hate Monday). Mereka pastinya bukan orang kantoran yang punya disiplin waktu, satu kerja kantor brangkat jam 10 pagi, sampai rumah jam 3 sore (biasa deh pegawai negeri), satunya lagi kerja pegawai bengkel, yang sisanya udah ngga kerja lagi sepertinya (karena tiap hari dia pasti ada dirumahnya). Dan seperti biasanya ngomong gede-gedean, yang penting gengsi. Pokok bahasan kali ini tentang acara Termehek-mehek yang ada di salah satu stasiun TV swasta. Cerita seru-seruan, yang satu bilang tadi clientnya pasti kaget gara-gara cowoknya yang dicari malah jadi pacar kakaknya. Yang satu lagi menimpali, pastinya bakalan seru kalo tau kelanjutannya. Yang lainnya bilang, seruan yang hari sabtu kemaren karena ketahuan sama tunangan, istri dan pacarnya sekaligus kalo cowoknya selama ini emang B****T !

Setelah mendengarkan mereka saling bercerita, kok bisa ya mereka ingat nama-nama tokoh yang ada di acara tersebut? Makin lama makin seru aja nih pembicaraan, sampai akhirnya ditutup dengan komentar, asli ngga sih???